Satu Dekade AIIB, Arah dan Tantangan ke Depan

Salah satu agenda utama dalam Annual Meeting AIIB adalah Governor's Special Session, yang di dalamnya berisi proses pemilihan presiden AIIB yang baru untuk menggantikan presiden AIIB saat ini, Jin Liqun, yang telah menjabat selama dua periode berturut-turut (10 tahun). Berisi pula presentasi kandidat tunggal presiden AIIB, Zou Jiayi dari Tiongkok, juga sesi tanya jawab antara kandidat presiden dan gubernur AIIB, dan pemilihan langsung presiden AIIB oleh para gubernur AIIB atau yang mewakili.

- Oleh: Mohammad Yoga Pratama *)

Bank Investasi Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure Investment Bank/AIIB) baru saja menyelesaikan perhelatan pertemuan tahunannya yang ke-10 pada 24-26 Juni 2025. Berlokasi di Beijing, Tiongkok, pertemuan kali ini menjadi momen penting karena bertepatan dengan perayaan satu dekade berdirinya AIIB.

Yang menarik dari agenda itu dan perlu untuk dicermati lebih jauh adalah presentasi Vision Statement dari kandidat presiden AIIB, Zou Jiayi. Ia menggambarkan arah strategis yang ambisius untuk mentransformasi AIIB menjadi Bank Pembangunan Multilateral (Multilateral Development Bank/MDB) masa depan yang relevan, tangguh, dan adaptif terhadap tantangan global abad ke-21, tantangan yang harus dihadapi, dan bagaimana AIIB akan berupaya keras untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

Dalam presentasinya yang mengusung tema "Navigating AIIB for the Next Five Years: Financing Infrastructure for Future, Region, Nature and People", Madam Zou menegaskan kembali mandat AIIB dalam Financing Infrastructure for Tomorrow dan menetapkan kerangka kerja untuk memperkuat nilai tambah institusional AIIB dalam konteks dunia yang makin kompleks dan terdigitalisasi. Tidak hanya menawarkan pembiayaan infrastruktur, Madam Zou juga membangun narasi tentang bagaimana AIIB bisa menjadi solusi pembangunan yang berdampak bagi planet dan manusia.

Visi Madam Zou tersebut tidak lahir dari ruang hampa, melainkan terinspirasi dari refleksi perjalanan satu dekade AIIB yang telah menorehkan rekam jejak membanggakan: 110 negara anggota, pembiayaan proyek dan program sebesar lebih dari US$ 60 miliar, reputasi tata kelola multilateral yang kuat, serta keberhasilan mengusung prinsip Lean, Clean, and Green - Bank Pembangunan Multilateral yang efisien, beretika, dan berkomitmen terhadap lingkungan.