Majalah Marketing Magazine - July 2017

In this issue

Salam marketer,

Perubahan besar sedang terjadi pada dunia periklanan. Perkembangan teknologi informasi dewasa ini telah membuat dunia komunikasi memiliki beragam platform. Cara berkomunikasi juga berubah, konten yang dibuat pun disesuaikan dengan platform yang digunakan.

Tren pergeseran iklan tradisional ke digital pun berjalan sangat progresif. Tren ini bahkan akan semakin berkembang dengan cepat, seiring semakin mudahnya akses internet dan kepemilikan gawai di kalangan milenial. Jika dulu kita memikirkan alur itu datang dari media konvensional yang besar seperti TV, kini arus komunikasi bisa dimulai dari media atau platform independen di media sosial.

Di sisi lain, konsumen juga semakin sering berganti-ganti platform dari sebelumnya. Data Nielsen mengungkap, rata-rata dalam 1 jam, konsumen digital (yang lahir tahun 1990 ke depan) berganti platform sebanyak 27 kali. Konsumen yang lahir sebelum tahun 1990 rata-rata berganti platform sekitar 17 kali per jam. Ini berarti ada penurunan 30% dari besarnya atensi konsumen terhadap semua iklan yang berseliweran di media.

Strategi cerdas tentu dibutuhkan bagi marketer untuk menyusun dan mengeksekusi iklan di era yang semakin “disruptif”/“kacau” ini. Iklan yang dijalankan haruslah semakin mampu untuk mendapatkan atensi penuh dari audiensnya. Setelah itu, iklan harus mampu meng-engage konsumen secara emosional. Mengapa? Karena itu adalah satu-satunya peluang untuk dapat men-trigger action secara langsung setelah melihat iklan. Jika konsumen tidak melakukan aksi langsung setelah melihat iklan, maka peluang akan dianggap lewat begitu saja.

Tema strategi beriklan di era disruptif diangkat sebagai topik utama majalah MARKETING pada edisi ini.