Majalah Marketing - Juni 2015

Bu sayıda

Salam marketer,
Menguatnya nilai dolar Amerika terhadap Rupiah memberi tekanan yang cukup kuat pada perekonomian nasional. Banyak konsumen menerapkan strategi wait and see.
Menghadapi kondisi seperti ini, ekonomi Indonesia mengalami perlambatan. Dampaknya banyak industri mengalami kelesuan pada awal tahun ini. Tak ketinggalan Saham IHSG pun cenderung terus melemah.
Industri otomotif yang biasanya berjaya, mengalami surut pada kwartal pertama tahun ini. Industri properti pun anjok, dan kredit melambat. Semua ini juga diawali dan diperparah dengan kenaikan BBM yang melemahkan daya beli masyarakat, terutama segmen menengah bawah.
Lalu bagaimana para marketer menghadapi ujian seperti ini? Benarkah bujet iklan dan promosi harus dipangkas atau bahkan mengerem ekspansi? Atau adakah strategi alternatif lain untuk menghadapi pasar yang sedang lesu ini?
Sehubungan dengan hal itu, majalah MARKETING pada edisi ini mengulas tentang mengapa ekonomi Indonesia mengalami kelesuan, serta industri mana sajakah yang terkena dampak kelesuan ekonomi saat ini. Bagaimana marketer menghadapi kelesuan ini agar kinerja penjualannya tidak jeblok? Strategi apa saja yang dapat diterapkan untuk hal ini? Lalu, apakah kelesuan ini bakal berlangsung sepanjang tahun ini? Semua ini akan diulas dalam topik utama edisi ini.
Pada edisi kali ini, kami menyajikan liputan tentang siapa sajakah perusahaan Indonesia yang berhasil membangun citra perusahaan (corporate image) yang baik berdasarkan survei yang dilakukan Frontier Consulting Group. Adapun topik yang diulas dalam liputan ini adalah Membangun Citra Perusahaan Melalui Integrated Marketing Communication (IMC).
Pembahasan tentang bagaimana film-film Marvel Avangers sukses dipasarkan sangat menarik untuk pembelajaran bagi. Kami pun mengulas tentang manfaat Big Data dalam memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan, dan juga perkembangan CRM yang memilik peran penting dalam menjaga loyalitas pelanggan.