Agresivitas Grup Djarum di Pasar Modal

Grup Djarum melalui entitas holding investasinya, PT Dwimuria Investama Andalan makin agresif membenamkan investasinya ke sejumlah emiten di pasar modal. Setelah sebelumnya mengakuisisi saham emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dan berencana memperbesar kepemilikan di emiten menara telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), konglomerasi besar Tanah Air ini diketahui masuk menjadi pemegang saham emiten kawasan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).

- Oleh Eva Fitriani

Pada 25 Juni 2025, Dwimuria membeli 559 juta saham RS Hermina senilai Rp 1,05 triliun melalui skema pengalihan saham hasil pembelian kembali (buyback) HEAL dengan harga pelaksanaan Rp 1.875. Selanjutnya pada 2 Juli 2025, Dwimuria menyatakan komitmennya untuk menjadi pembeli siaga (standby buyer) 7,39 miliar saham atau 91,46% penerbitan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/rights issue) Sarana Menara dengan nilai ditaksir mencapai Rp 5,03 triliun. Dengan asumsi seluruh pemegang saham TOWR tidak melaksanakan haknya dalam rights issue TOWR, dan Dwimuria sebagai standby buyer membeli seluruh saham baru, kepemilikan Dwimuria akan naik menjadi 20,86% dari sebelumnya 8,33%,

Terbaru, Dwimuria diketahui menggenggam 247,99 juta saham atau 5,27% saham SSIA. "Sebelumnya, kepemilikan PT Dwimuria Investama Andalan di SSIA belum tercatat dalam daftar pemegang saham dengan kepemilikan lebih dari 5%," tulis Stockbit Sekuritas dalam catatannya, Selasa (8/7/2025).

PT Dwimuria Investama Andalan adalah perusahaan holding investasi yang dikenal sebagai pemegang saham pengendali PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Perusahaan ini dimiliki oleh duo Hartono bersaudara, Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono, yang merupakan pengendali Grup Djarum. Dikutip dari